Subnetting adalah teknik pembagian jaringan IP besar menjadi beberapa jaringan IP kecil, yang disebut subnet. Teknik ini digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan alamat IP dan meningkatkan efisiensi serta keamanan jaringan komputer. Subnetting memungkinkan administrator jaringan untuk membagi jaringan yang lebih besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, memudahkan pengelolaan dan memastikan penggunaan IP yang lebih terstruktur.
Dalam jaringan komputer, alamat IP terdiri dari dua bagian utama: bagian jaringan (network) dan bagian host. Subnetting berfungsi untuk memisahkan bagian jaringan dan host dengan cara membagi bit-bit yang ada pada alamat IP, sehingga dapat menghasilkan sejumlah subnet dengan jumlah host yang sesuai kebutuhan.
Misalnya, sebuah jaringan besar yang menggunakan alamat IP 192.168.1.0/24 dapat dibagi menjadi beberapa subnet dengan menggunakan teknik subnetting. Ini memungkinkan pengguna untuk mengalokasikan alamat IP secara lebih efisien, mengurangi pemborosan alamat IP, dan mempermudah manajemen jaringan.
Cara kerja Subnetting
Untuk memahami cara kerja subnetting, penting untuk mengetahui konsep dasar alamat IP dan penggolongannya. Alamat IP dibagi menjadi dua jenis utama: IPv4 (32 bit) dan IPv6 (128 bit). Dalam kasus ini, kita akan fokus pada IPv4.
Alamat IPv4 dibagi menjadi empat oktet (misalnya, 192.168.1.0), dan setiap oktet berisi 8 bit. Dengan subnetting, kita akan “meminjam” beberapa bit dari bagian host untuk dijadikan bagian jaringan, yang pada gilirannya mengurangi jumlah alamat IP yang tersedia untuk perangkat pada jaringan tersebut.
Sebagai contoh, jika kita mulai dengan alamat IP 192.168.1.0/24 dan ingin membagi jaringan ini menjadi 4 subnet, kita akan membutuhkan dua bit tambahan (karena 2^2 = 4 subnet). Hal ini akan mengubah pengaturan subnet menjadi 192.168.1.0/26, 192.168.1.64/26, 192.168.1.128/26, dan 192.168.1.192/26. Setiap subnet ini akan memiliki 64 alamat IP, dengan 62 di antaranya dapat digunakan oleh perangkat jaringan (karena dua alamat digunakan sebagai alamat jaringan dan alamat siaran).
Fungsi Subnetting
1. Meningkatkan Penggunaan Alamat IP
Salah satu fungsi utama subnetting adalah meningkatkan penggunaan alamat IP. Tanpa subnetting, jaringan besar mungkin memiliki banyak alamat IP yang tidak terpakai, yang bisa membuang sumber daya. Dengan membagi jaringan besar menjadi beberapa subnet, alamat IP dapat digunakan lebih efisien.
2. Mengurangi Trafik Jaringan
Dengan membagi jaringan menjadi subnet-subnet yang lebih kecil, lalu lintas data (traffic) dapat dibatasi pada subnet yang bersangkutan. Ini membantu mengurangi kemacetan di jaringan secara keseluruhan dan meningkatkan kinerja jaringan.
3. Keamanan yang Lebih Baik
Subnetting juga dapat meningkatkan keamanan jaringan. Dengan membagi jaringan menjadi subnet yang lebih kecil, kita dapat mengisolasi bagian-bagian tertentu dari jaringan. Ini mengurangi potensi risiko jika ada perangkat yang terinfeksi atau menjadi titik kelemahan dalam jaringan.
4. Pengelolaan Jaringan yang Lebih Mudah
Dengan menggunakan subnetting, administrator jaringan dapat lebih mudah mengelola dan memonitor jaringan. Subnet yang lebih kecil lebih mudah dikendalikan, dan masalah jaringan yang terjadi dapat lebih cepat ditemukan dan diperbaiki.
5. Penggunaan Bandwidth yang Lebih Efisien
Dengan membagi jaringan menjadi subnet, Anda dapat mengalokasikan bandwidth secara lebih terstruktur. Hal ini akan mengurangi pemborosan dan memastikan sumber daya jaringan digunakan sesuai dengan kebutuhan setiap subnet.
6. Memudahkan Pengaturan dan Pembagian Alamat IP Subnetting juga membantu dalam pengaturan dan pembagian alamat IP di dalam organisasi. Subnet yang lebih kecil memungkinkan pengelolaan alamat IP dengan lebih terorganisir, memudahkan penetapan IP untuk perangkat jaringan seperti komputer, printer, server, dan perangkat lainnya.
Contoh penerapan Subnetting
Misalkan sebuah perusahaan memiliki jaringan dengan alamat IP 192.168.1.0/24 dan membutuhkan empat subnet untuk mengelompokkan departemen-departemen yang ada. Dengan menggunakan teknik subnetting, alamat ini dapat dibagi menjadi empat subnet:
-Yang pertama Subnet 1: 192.168.1.0/26 (Alamat IP 192.168.1.1 hingga 192.168.1.62)
-Yang Kedua Subnet 2: 192.168.1.64/26 (Alamat IP 192.168.1.65 hingga 192.168.1.126)
– Subnet 3: 192.168.1.128/26 (Alamat IP 192.168.1.129 hingga 192.168.1.190)
– Subnet 4: 192.168.1.192/26 (Alamat IP 192.168.1.193 hingga 192.168.1.254)Dengan cara ini, masing-masing subnet dapat digunakan untuk departemen yang berbeda dan memiliki jumlah alamat IP yang cukup sesuai kebutuhan.
Kesimpulan
Subnetting adalah teknik yang penting dalam pengelolaan jaringan komputer. Selain memungkinkan penggunaan alamat IP secara efisien, subnetting juga meningkatkan kinerja jaringan, memperbaiki keamanan, dan memudahkan pengelolaan serta pemantauan jaringan. Pemahaman yang baik tentang subnetting sangat diperlukan bagi administrator jaringan untuk merancang dan mengelola infrastruktur jaringan yang optimal. Dengan menggunakan subnetting, Anda dapat memastikan bahwa sumber daya jaringan digunakan secara maksimal, dan jaringan tetap berjalan dengan efisien serta aman.
Baca Juga di web kami : https://tkj.smkdarmasiswasidoarjo.sch.id/2024/11/21/kualitas-layanan-dalam-jasa-teknik-jaringan/
Baca juga yang lain : https://www.dewaweb.com/blog/subnet-mask-adalah/
Posted by : Ilham Abidin, Jamalludin, Nazril Ilham, Rois Agung, Nafi’ Ahmad Z