Power over Ethernet (PoE) adalah teknologi yang memungkinkan perangkat jaringan, seperti akses point (AP), kamera IP, telepon IP, dan perangkat lainnya, menerima daya listrik melalui kabel Ethernet yang sama dengan data. PoE menghilangkan kebutuhan akan adaptor daya tambahan atau soket listrik di dekat perangkat, yang menjadikannya solusi yang praktis dan efisien untuk instalasi jaringan di berbagai lingkungan, terutama pada area yang sulit dijangkau atau membutuhkan fleksibilitas tinggi.
1. Cara Kerja Power over Ethernet (PoE)
PoE bekerja dengan mengirimkan daya melalui kabel Ethernet standar (kabel twisted pair) bersamaan dengan transmisi data. Terdapat dua jenis perangkat utama dalam sistem PoE:
- PSE (Power Sourcing Equipment): Perangkat ini memasok daya ke jaringan. Contohnya adalah switch PoE atau injector PoE yang dapat mengirimkan daya ke perangkat yang terhubung.
- PD (Powered Device): Perangkat ini menerima daya dari PSE, seperti kamera IP, telepon IP, atau titik akses nirkabel.
PoE biasanya memanfaatkan pin yang tidak digunakan dalam kabel Ethernet untuk mengirimkan daya. Dalam standar Ethernet tradisional (10/100 Mbps), hanya empat pin yang digunakan untuk data, sementara sisanya bisa digunakan untuk mengalirkan daya.
2. Standar PoE yang Umum Digunakan
Ada beberapa standar PoE yang didefinisikan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) yang menentukan jumlah daya maksimum yang dapat disalurkan melalui kabel Ethernet:
- IEEE 802.3af (PoE): Mendukung daya hingga 15,4 watt. Standar ini cukup untuk perangkat berdaya rendah seperti telepon IP atau titik akses nirkabel sederhana.
- IEEE 802.3at (PoE+): Mendukung daya hingga 25,5 watt. Standar ini dapat digunakan untuk perangkat yang membutuhkan daya lebih tinggi, seperti kamera PTZ (pan-tilt-zoom) atau akses point dual-band.
- IEEE 802.3bt (PoE++): Mendukung daya hingga 60 watt (Type 3) atau 100 watt (Type 4). Standar ini ditujukan untuk perangkat berdaya tinggi seperti televisi digital, laptop, atau perangkat yang membutuhkan daya besar lainnya.
3. Keuntungan Menggunakan PoE Dalam Jaringan
Menggunakan PoE memberikan sejumlah manfaat yang signifikan:
- Kemudahan Instalasi dan Fleksibilitas: Karena PoE hanya memerlukan satu kabel Ethernet untuk data dan daya, ini memungkinkan instalasi perangkat di area yang tidak memiliki sumber listrik.
- Penghematan Biaya: PoE menghilangkan kebutuhan akan kabel daya tambahan dan instalasi listrik, sehingga dapat mengurangi biaya pemasangan.
- Keamanan dan Kontrol: PSE dapat memantau dan mengontrol daya yang disalurkan ke setiap PD, memberikan keamanan tambahan dan mencegah perangkat rusak akibat daya yang tidak sesuai.
- Skalabilitas: PoE memungkinkan jaringan yang lebih mudah diperluas karena cukup dengan menambahkan perangkat PoE baru tanpa perlu memikirkan sumber daya listrik.
4. Aplikasi dan Penggunaan PoE dalam Jaringan
- Kamera Keamanan IP: Memungkinkan pemasangan kamera di area tanpa sumber listrik, seperti di luar ruangan atau area terpencil.
- Telepon VoIP: Banyak telepon IP yang menggunakan PoE untuk kemudahan instalasi dan pemeliharaan.
- Akses Poin Nirkabel: Ideal untuk memasang titik akses di area yang sulit dijangkau, seperti langit-langit atau luar ruangan.
- Perangkat IoT dan Smart Building: PoE mendukung berbagai perangkat pintar, seperti sensor dan perangkat IoT, untuk kebutuhan rumah atau bangunan cerdas.
5. Tantangan dan Batasan PoE Dalam Jaringan
Meskipun PoE menawarkan banyak keunggulan, terdapat beberapa batasan:
- Jarak: Standar PoE hanya mampu menyuplai daya hingga jarak 100 meter. Di luar jarak ini, diperlukan perangkat tambahan seperti PoE extender.
- Kapasitas Daya: Walaupun PoE++ menawarkan daya yang lebih tinggi, perangkat dengan kebutuhan daya sangat besar mungkin tetap memerlukan sumber daya terpisah.
- Biaya Perangkat: Perangkat PoE seperti switch PoE biasanya lebih mahal dibandingkan perangkat non-PoE.
Kunjungi kami di SMK DARMA SISWA SIDOARJO
Posted By: Ma’ruf Islamuddin
Leave a Reply