Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam dunia pendidikan di sejumlah negara telah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir dan terus berkembang pesat.Penerapan AI dapat melibatkan penggunaan teknologi seperti mesin pembelajaran (machine learning), chatbot, augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan masih banyak lagi. Teknologi ini membuka kemungkinan baru pada proses pembelajaran di dalam dan di luar kelas, serta meningkatkan kualitas pembelajaran.
AI mampu memberikan pembelajaran secara personal dan sesuai kebutuhan peserta didik. Dengan bantuan AI, pendidik juga bisa menyediakan pembelajaran yang lebih terarah dan menyesuaikan dengan gaya belajar, tingkat kemampuan, dan minat peserta didik.AI juga membantu pendidik dalam menilai kemajuan peserta didik dengan lebih akurat karena terdapat umpan balik real time.
Muncul Kekhawatiran
Kendati demikian, di sisi lain muncul kekhawatiran bahwa AI akan menggantikan peran, bahkan mengambil alih pekerjaan manusia di berbagai industri. Hal itu diprediksi menimbulkan dampak sosial dan ekonomi.Kekhawatiran lainnya muncul ketika penggunaan AI disebut-sebut bisa mengurangi peran penting tenaga pendidik dalam proses pembelajaran, sehingga peserta didik tidak lagi mendapatkan interaksi sosial dan emosional yang dibutuhkan dalam proses pendidikan.
“Hal ini menjadi perhatian serius dan alasan utama mengapa penggunaan AI masih menuai kontroversi. Belum lagi kekhawatiran akan adanya kesenjangan akses dan kemampuan peserta didik,” terangnya.Kesenjangan akses dan kemampuan tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti keterbatasan ekonomi dan teknologi di daerah tertentu, atau kurangnya pelatihan dan sumber daya.
Akan muncul ketimpangan dalam kualitas pendidikan dan keunggulan kompetitif di antara peserta didik dari latar belakang yang berbeda, juga masalah nilai etika yang perlu diperhatikan dalam pendidikan, seperti transparansi, keadilan, keamanan, dan privasi data.
Perlu Investasi dan Individu Terlatih
Diperlukan investasi dalam pengembangan alat dan platform pendidikan yang merangkul teknologi AI untuk menambah pengalaman belajar peserta didik.Selain itu, para pendidik harus terlatih menggunakan teknologi AI dengan efektif, etis, dan transparan, termasuk privasi dan perlindungan data peserta didik. Budaya eksperimen, eksplorasi, dan inovasi harus dibangun, sehingga baik pendidik maupun peserta didik bisa mengatasi implikasi yang berpotensi negatif.
Pendidik mesti membantu peserta didiknya dalam memahami dan memanfaatkan AI, daripada mengabaikan atau melarang.Untuk merangkul penggunaan AI dalam pendidikan, para pendidik harus memahami risikonya, dimulai dari eksplorasi potensi penggunaan AI di sektor pendidikan.
Hendaknya para pendidik juga berkolaborasi dengan ahli AI untuk mengembangkan strategi dan simulasi data berdasarkan penelitian. “Memang butuh upaya dari semua stakeholder pendidikan, khususnya pendidik dan peserta didik yang harus punya pelatihan dan akses yang memadai untuk memanfaatkan teknologi AI dengan benar,”.
Editor : Terry Handrix Kavabi
Leave a Reply